![]() |
Kekayaan Kuliner Khas Surabaya |
Bagian 1: Latar Belakang Kuliner Surabaya
Surabaya memiliki latar belakang budaya yang kompleks: perpaduan etnis Jawa, Madura, Tionghoa, Arab, dan lainnya. Setiap komunitas memberikan kontribusi terhadap cita rasa khas makanan-makanan di kota ini. Lokasi strategis Surabaya sebagai pelabuhan utama sejak zaman kolonial juga menjadikan kota ini melting pot berbagai pengaruh rasa.
Dalam tradisi kuliner Surabaya, rasa gurih dan pedas dominan. Banyak olahan menggunakan petis (saus fermentasi udang), sambal, dan rempah-rempah khas Jawa Timur. Selain itu, banyak makanan khas Surabaya yang berasal dari resep turun-temurun yang diwariskan secara lisan antargenerasi.
Bagian 2: 10 Makanan Khas Surabaya yang Wajib Dicoba
1. Rujak Cingur
Rujak cingur adalah kuliner paling ikonik Surabaya. Terbuat dari campuran buah-buahan (kedondong, timun, mangga muda, bengkuang), sayuran (kecambah, kangkung, kacang panjang), tahu, tempe, lontong, dan cingur (irisan mulut sapi yang telah direbus). Disiram saus petis hitam pekat, rujak ini memiliki cita rasa manis, gurih, dan sedikit asam.
Asal-usul rujak cingur konon berasal dari dapur keraton Mataram, kemudian menyebar dan dimodifikasi di Surabaya dengan penambahan cingur sebagai keunikan lokal.
2. Lontong Balap
Kuliner ini terdiri dari lontong, lentho (perkedel kacang tolo), taoge, tahu, sambal, bawang goreng, dan kuah kaldu gurih. Dinamakan "balap" karena pada masa lalu, para penjualnya saling berpacu dengan gerobak untuk menarik pelanggan. Lontong balap sangat cocok disantap saat sarapan atau makan siang.
3. Sate Klopo
Berbeda dari sate biasa, sate klopo (kelapa) dibuat dari daging sapi atau ayam yang dilumuri parutan kelapa dan rempah, kemudian dibakar. Hasilnya, daging memiliki rasa gurih dan aroma sangrai kelapa yang khas. Disajikan dengan bumbu kacang dan lontong.
4. Tahu Tek
Tahu tek adalah campuran tahu goreng, lontong, kentang, taoge, dan kerupuk, disiram bumbu petis kacang. Namanya berasal dari suara gunting sang penjual yang menggunting tahu: “tek-tek-tek”. Rasanya gurih, manis, sedikit pedas, dan sangat khas.
5. Rawon
Sup daging sapi berwarna hitam ini berasal dari penggunaan kluwek, bahan khas Nusantara. Rawon Surabaya terkenal karena cita rasanya yang pekat, gurih, dan sedikit manis. Disajikan dengan nasi, telur asin, sambal, dan tauge pendek.
6. Soto Gubeng
Berbeda dengan soto Madura atau Lamongan, soto Gubeng menggunakan kuah kuning yang kaya rempah dan menggunakan potongan daging sapi. Rasanya gurih dan sedikit manis, dengan tambahan koya (kerupuk udang yang ditumbuk) yang menambah kelezatan.
7. Semanggi Surabaya
Makanan ini tergolong langka dan unik. Terbuat dari daun semanggi rebus, disiram sambal kacang berbasis ubi, dan dimakan dengan kerupuk puli. Dulu, banyak ibu-ibu penjual semanggi keliling menjajakan makanan ini dengan cara digendong.
8. Lontong Kupang
Kupang adalah sejenis kerang kecil. Lontong kupang disajikan dengan lentho, kuah bawang putih, dan petis. Biasanya disantap bersama sate kerang atau sate kerbau. Cita rasanya sangat khas, gurih dan amis laut yang menggoda.
9. Pecel Semanggi
Pecel ini berbahan daun semanggi, kenikir, dan rempah khas. Sambalnya memakai campuran kacang tanah dan ubi jalar. Keunikannya terletak pada tekstur dan rasa sambal yang manis gurih, berbeda dari pecel Madiun.
10. Bebek Sinjay ala Surabaya
Meskipun berasal dari Bangkalan, Bebek Sinjay telah diadopsi dan menjadi favorit warga Surabaya. Bebek gorengnya empuk, dengan sambal mangga muda pedas dan nasi hangat, menjadikannya menu andalan banyak rumah makan.
Bagian 3: Kategori dan Variasi Makanan
A. Makanan Berat Khas Surabaya
-
Nasi Krawu: Nasi dengan suwiran daging sapi, serundeng, dan sambal khas.
-
Nasi Campur Surabaya: Paduan nasi, ayam goreng, telur pindang, urap, dan sambal.
-
Nasi Empal: Disajikan dengan empal daging sapi manis dan sambal.
-
Tahu Campur: Tahu goreng, daging sapi, selada, mie kuning, dan kuah kaldu.
B. Makanan Ringan & Jajanan
-
Kue Lapis Surabaya: Kue tiga lapis bertekstur lembut dan legit.
-
Wingko Babat: Kue berbahan dasar kelapa dan ketan, populer sebagai oleh-oleh.
-
Onde-onde Kenjeran: Terbuat dari tepung ketan berisi kacang hijau, digoreng dengan taburan wijen.
-
Pukis Khas Surabaya: Pukis di Surabaya biasanya disajikan dalam varian topping melimpah.
C. Camilan Pedas
-
Pentol Surabaya: Bakso kecil yang disajikan dengan saus kacang dan sambal pedas.
-
Sempol Ayam: Cemilan dari daging ayam dan tepung yang digoreng, disajikan dengan saus sambal.
-
Cakwe Pahlawan: Gurih di luar, lembut di dalam, cocok untuk sarapan pagi.
D. Kuliner Fusion Modern
-
Burger Petis: Roti isi daging dengan saus petis.
-
Pizza Rawon: Inovasi modern dengan topping daging rawon.
-
Tahu Tek Mozzarella: Versi kekinian dari tahu tek yang ditambah lelehan keju.
Bagian 4: Tempat Makan Legendaris di Surabaya
1. Warung Rujak Cingur Ahmad Jais
Salah satu tempat legendaris yang menyajikan rujak cingur otentik. Rasa petisnya kuat dan disukai oleh kalangan pejabat hingga wisatawan asing.
2. Soto Gubeng Pojok
Soto sapi legendaris yang telah berjualan sejak 1950-an. Dagingnya empuk dan kuahnya kaya rempah.
3. Depot Bu Rudy
Depot ini terkenal dengan sambal bawangnya. Menu favorit adalah nasi empal, ayam goreng, dan udang crispy.
4. Lontong Balap Pak Gendut
Sudah berjualan sejak tahun 1958, dikenal sebagai pelopor lontong balap paling otentik di Surabaya.
Bagian 5: Peran Kuliner dalam Budaya dan Pariwisata Surabaya
Makanan khas Surabaya bukan hanya pengisi perut, melainkan representasi budaya. Setiap resep menyimpan nilai sejarah dan filosofi. Pemerintah kota pun menjadikan kuliner sebagai bagian dari branding pariwisata, misalnya melalui "Festival Rujak Uleg" tahunan yang menarik ribuan pengunjung lokal dan mancanegara.
Banyak wisatawan kini menjadikan wisata kuliner sebagai agenda utama saat mengunjungi Surabaya. Tur-tur kuliner pun berkembang pesat, bahkan ditawarkan dalam format sepeda motor, becak, hingga jalan kaki.
Bagian 6: Kuliner Surabaya dalam Era Digital dan Inovasi
Media sosial berperan besar dalam memopulerkan kuliner khas. Generasi muda mengunggah video mukbang, review warung kaki lima, hingga membuat versi masakan rumahan dari makanan khas seperti tahu tek, rawon, dan sate klopo. Bahkan, kini banyak UMKM yang mengembangkan produk makanan khas Surabaya dalam bentuk beku atau instan agar bisa dikirim ke luar daerah maupun luar negeri.
Startup kuliner di Surabaya juga mulai mengemas makanan khas dengan gaya kekinian: ramah delivery, packaging menarik, dan narasi sejarah di balik setiap produk.
Bagian 7: Penutup – Warisan Rasa yang Perlu Dijaga
Makanan khas Surabaya bukan sekadar produk konsumsi. Ia adalah warisan budaya. Di tengah gempuran kuliner modern dan makanan cepat saji internasional, menjaga keotentikan dan kelangsungan kuliner lokal menjadi tanggung jawab bersama. Pelestarian bisa dimulai dari hal sederhana: mengenalkan anak-anak pada makanan khas sejak dini, mendukung warung lokal, hingga mengangkat cerita di balik setiap resep melalui media sosial.
Surabaya akan selalu dikenal sebagai kota yang keras dan penuh semangat. Tapi bagi mereka yang pernah mencicipi kulinernya, kota ini juga meninggalkan kenangan manis dan pedas yang sulit dilupakan di lidah dan hati.
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs
Posting Komentar